Secara fitrah manusia mendambakan rasa cinta atau kasih sayang dari sesama dan kehidupannya, agar selalu nyaman atau aman dari gangguan. Dalam teori hierarki kebutuhan manusia Abraham Maslow menyebutnya sebagai self security needs (kebutuhan keselamatan atau keamanan) dan love and belongingness needs (kebutuhan mencintai dan ingin dicintai).
Karena ia sebagai kebutuhan dasar manusia, Islam ingin memastikan rasa nyaman, perlindungan dan cinta kasih agar didapatkan oleh manusia dalam interaksi sosialnya. Hal itu dipertegas oleh pesan Nabi Saw dalam Riwayat Ibn Abbas
“Amal yang paling dicintai Allah setelah menunaikan yang wajib adalah membahagiakan (membuat nyaman) seorang Muslim.
Hadis ini menjadi penegasan bahwa ibadah yang disenangi Allah tak sebatas bentuk sujud, rutin puasa, shalat berjamaah dan datang ke Baitullah tapi memperbaiki hubungan sosial dan memberi asa kebahagiaan pada sesama juga adalah sikap yang disenangi-Nya.
Agar manusia selalu merasa nyaman dan jauh dari gangguan hidupnya, Nabi Saw memberikan tuntunan sederhana tapi justru itu menjadi “nutrisi” bathin agar manusia selalu nyaman dan bahagia dalam interaksi sosialnya. Diantaranya:
Pertama, Ucapkanlah salam.
Diantara hak seorang muslim terhadap muslim yang lain adalah sebarkan/ucapkanlah salam jika bertemu di jalan (afsyu salaam). Dalam Riwayat Ibn Amr disebutkan
Seorang laki laki bertanya kepada Nabi saw, “bentuk Islam manakah yang lebih baik?” beliau bersabda, “engkau memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak engkau kenal. (H.R Bukhari).
Perintah mengucapkan salam pada orang lain adalah media komunikasi yang diajarkan Nabi Saw untuk menyapa dan saling menghormati. Sebab, ucapan salam tak hanya sebatas doa, tapi itu juga isyarat bahwa kesan pertama yang harus diberikan pada orang lain jika hendak bertemu berilah sesuatu yang menyenangkan. Tentu siapapun yang disapa dengan salam tak mungkin rasanya tidak senang apalagi tersinggung.
Kedua, Menjenguk Orang Sakit.
Dalam ajaran Nabi Saw diantara hal yang menjadi anjuran adalah menjenguk orang sakit (‘iyaadatul mariidh). Mengapa itu menjadi perhatian ajaran Nabi Saw? sebab orang yang sedang sakit mereka sedang berduka dan suasana batinnya bersedih, dengan menjenguknya menjadi motivasi agar tetap tegar dan semangat untuk hidup bahwa ia akan sembuh.
Itulah sebabnya mendoakan yang sedang sakit di saat menjenguknya sejatinya memberi motivasi besar akan kesembuhannya, sebab obat paling manjur untuk sembuh (selain berobat secara medis) adalah semangat dan keyakinan besar orang yang sakit bahwa dia akan sembuh.
Singkatnya, apapun yang menjadi syariat/anjuran Nabi Saw pada umatnya meskipun dengan cara yang sederhana hakikatnya Nabi Saw memberi jalan agar rasa kemanusiaan itu tetap terjaga sehingga hidup semakin bermakna atas pijakan kasih sayang.
Mabrur Inwan, M.Ag, Ustadz di Cariustadz
Tertarik mengundang Mabrur Inwan, M.Ag? Silakan Klik disini.