Disiplin Mengoptimalkan Waktu

Disiplin bisa didefinisikan dengan melakukan semua kegiatan sesuai dengan aturan serta tepat khususnya dalam memelihara waktu agar waktu yang diberikan tidak terbuang sia-sia karena waktu yang kita miliki mempunyai batasan. Waktu merupakan bagian hidup yang paling penting namun sering kali tersia-siakan.

Kemampuan manajemen waktu yang baik sangat menentukan tingkat kesuksesan seseorang baik bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Oleh karena itu seorang Muslim yang baik seyogyanya memanfaatkan waktu secara optimal dalam melakukan kebaikan dan kemanfaatan bagi sesama. 

Sebenarnya kuantitas waktu yang diberikan oleh Allah kepada makhluknya sama dan itu tidak menjadi permasalahan. Namun, yang perlu untuk dipikirkan adalah apa yang kita kerjakan dalam waktu yang sama tersebut, sebab ada orang yang dalam waktu 24 jam mampu mengurus sebuah negara, perusahaan besar dengan beribu-ribu pegawai, mengarang buku berjilid-jilid, tetapi di lain sisi ada orang yang bahkan untuk mengurus dirinya sendiri saja tidak mampu.

Kuantitas waktu boleh saja sama namun kualitasnya mungkin saja sangat berbeda. Sebagaimana yang dikatakan oleh Charles Richards, “seseorang bisa memperoleh satu minggu yang berharga dalam satu tahun, sementara orang lain memperoleh satu tahun yang berharga dalam satu minggu”. Al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk berusaha mengoptimalkan waktu yang diberikan dan mengisinya dengan perbuatan-perbuatan yang produktif serta mendatangkan banyak manfaat.

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

“Demi waktu, sesungguhnya, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.”

Selain itu Allah juga memperingatkan kita agar terus berusaha menjaga waktu kita agar selalu terisi dengan kerja yang produktif, ketika selesai dari satu kegiatan maka hendaklah secepatnya kembali bekerja keras dalam kegiataan yang lain sebagaimana yang Allah isyaratkan melalui firmannya:

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ

“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras(untuk urusan yang lain).”

Orang-orang seperti ini yang terus berusaha mengisi waktunya dengan hal-hal yang bermanfaat adalah orang-orang yang cerdas karena mereka sadar adanya limit waktu sehingga mereka berusaha agar waktu yang diberikan oleh Allah tidak terbuang sia-sia. waktu merupakan satu hal yang sangat berharga yang tidak dapat diganti, ketika ia sudah berlalu maka tidak ada lagi yang bisa kita lakukan. Maka tidak salah kalau ada ungkapan bahwa waktu yang paling jauh adalah waktu yang telah berlalu.

Agar waktu tersebut dapat termanfaatkan dengan baik kita harus benar-benar hidup berdisiplin. Dengan demikian jalan usaha dan kerja sebagai perwujudan beribadah kepada Allah akan selalu mendapat keridhaan serta kemudahan dari pada-Nya. Bukan oleh orang lain, akan tetapi hasil usaha kita sendiri. Bekerja dan berdo’a yang harus kita gaungkan.

Marilah kita mulai tanamkan sikap disiplin dari sekarang dan dari diri sendiri. Kalau belum bisa sekaligus, marilah kita biasakan sedikit demi sedikit, dicicil, tetapi rutin. Itu tentu akan lebih baik ketimbang melakukan semua usaha kedisiplinan akan tetapi hanya sesaat setelah itu kembali hidup seperti semula. Bekerja dengan tergesa-gesa tidak lebih baik dari bekerja secara terprogram secara sistematik dapat membuahkan hasil yang lebih baik pula.

Dr. Ali Nurdin, M.A, Pimpinan Cariustadz.id 

Tertarik mengundang ustadz Dr. Ali Nurdin, M.A? Silahkan klik disini