Mutiara yang Berkilau itu Bernama Al-Quran

Pada bulan Ramadlan ini, diturunkan al-Qur’an oleh Allah SWT. Yang pertama kali dan juga sekaligus 30 juz dari al bail a’la kepada langit yang pertama. Kemudian setelah itu al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT. kepada nabi Muhammad SAW. secara berangsur-berangsur sesuai dengan situasi dan kondisi ataupun pertanyaan-pertanyaan yang timbul kepada Rasulullah SAW.

Al-Qur’an adalah firman Allah SWT. yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. beserta maksud, arti berikut lafaznya, melalui perantaraan malaikat Jibril AS. Oleh karena itu, setiap wahyu dari Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. yang berupa ilham saja, itu bukan al-Qur’an. Atau yang berupa ilham tetapi tidak melalui malaikat Jibril AS. kepada hati nabi Muhammad SAW., atau pemahaman nabi Muhammad SAW. itu juga bukan al-Qur’an.

Jadi al-Qur’an itu adalah wahyu dari Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. dan maknanya ataupun lafaznya disampaikan melalui malaikat Jibril AS kepada Rasulullah SAW. Yang menjadi ibadah bagi siapapun yang membacanya. Makanya disebut sebagai al-Qur’an. Karena al-Qur’an ini diambil dari kosakata qaraa (قرأ) yang artinya membaca. Al-Qur’an juga menunjukan sebagai suatu yang sering dibaca, makanya disebut al-Qur’an, artinya yang sering dibaca oleh umat Islam.

Al-Qur’an itu dibaca, dijadikan pedoman yang memberikan petunjuk kepada kaum Muslimin dan umat manusia kepada jalan yang lurus.
Dalam surat al-Kahfi disebutkan

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا ۜ

“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya;” (ayat 1)

Saking lurusnya, bahkan dikuatkan dengan ayat berikutnya yang artinya sangatlah lurus al-Qur’an tersebut.

Al-Qur’an ini disebut sebagai mukjizat kepada Nabi Muhammad SAW. Apa itu mukjizat? Mukjizat adalah sebagai bukti kebenaran seorang nabi. Kalau nabi-nabi dan rasul lain sebelum Nabi Muhammad SAW. diberikan mukjizat, maka mukjizatnya Rasulullah SAW. adalah mukjizat materi, yang bisa diturunkan seperti halnya makanan dari langit yang Allah berikan kepada nabi Musa AS. Atau tongkat yang bisa berubah menjadi ular kepada nabi Musa AS. Atau bisa menyembuhkan orang yang sakit kepada Nabi Isa AS, dan lainnya adalah mukjizat-mukjizat yang sifatnya materiil, maka kepada Nabi Muhammad SAW. mukjizat itu berupa al-Qur’an yaitu petunjuk bagi manusia kepada jalan yang lurus.

Oleh karena mukjizat ini berupa al-Qur’an, maka al-Qur’an sebagai mukjizat ada 3 dimensi di dalamnya. Yang pertama : al-Qur’an adalah mukjizat bagi Rasulullah SAW. untuk menentang kepada mereka yang menentangnya dengan sastra yang begitu tinggi sehingga Allah SWT. pernah menyatakan “Jika ada diantara kamu wahai kaum Quraisy, yang bisa menandingi al-Qur’an ini silahkan ditandingi”. Maka tidak ada seorang pun yang bisa menandinginya.
Yang kedua, dimensi al-Qur’an tersebut terdapat al-Afkam, yaitu sekumpulan syariat-syariat yang menunjukan jalan yang lurus bagi umat Islam. Baik yang terperinci maupun hanya secara global saja disebutkan. Yang ketiga, berupa cerita akan orang-orang sebelum kamu, mereka orang-orang yang tidak percaya pada Allah dan Rasul-Nya, kemudian dimusnahkan oleh Allah SWT. dan dalam al-Qur’an itu juga ada prediksi-prediksi yang akan terjadi di kemudian hari. Juga berita-berita tentang alam gaib.

Karenanya, al-Qur’an adalah pedoman utama bagi umat Islam yang harus kita pelajari, harus kita baca dan kita jalankan semua amanah. Di bulan Ramadlan inilah waktunya kita tadabur, membaca al-Qur’an sebanyak-banyaknya. Lalu kita mengaji, baik itu bacaannya, tajwidnya, hukum-hukumnya, atau hikmah yang terkandung dalam ayat-ayat suci al-Qur’an, dan bulan Ramadlan ini adalah bulan diturunkannya al-Qur’an maka marilah kita bersama-sama membaca al-Qur’an dengan mentadaburi ayat-ayatnya bukan hanya mempelajari cara membaca al-Qur’an.

Banyak dalam hadist-hadist Rasulullah SAW. yang menunjukan bahwa mempelajari cara membacanya saja kita bisa mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. terlebih di bulan puasa ini. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. : Orang yang membaca al-Qur’an dimana ia mahir membacanya, maka ia bersama malaikat di hari kiamat nanti di sisi Allah SWT. Sedangkan bagi mereka yang membaca al-Qur’an dengan terbata-bata, kepayahan, maka ia akan mendapatkan 2 pahala, yakni pahala membacanya dan pahala kesusahan membacanya.

Karenanya marilah kita membaca al-Qur’an sebanyak-banyaknya sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah SAW : Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya al-Qur’an di hari kiamat akan menjadi syafaat , yang akan membela bagi mereka yang membacanya. Dan ketika kita meninggal nanti, lalu masih ada dosa-dosa yang belum diampuni, maka al-Qur’an akan datang untuk meminta permohonan kepada Allah SWT untuk menghapus dosa-dosanya.

Janganlah kita menjadi orang yang meninggalkan al-Qur’an. Dan takutlah kepada ancaman yang pernah disampaikan Allah SWT seperti yang Rasul sabdakan : Wahai Tuhanku, sesungguhnya ada sebagian dari kaumku yang menjadikan al-Qur’an hanya pajangan saja, tidak pernah dibuka dan dibacanya, lalu orang itu diancam oleh Allah SWT bahwa mereka akan mendapatkan dosa, dan al-Qur’an akan datang di hari kiamat, bukan untuk membela dia namun menjerumuskan dia ke dalam api neraka.

Bulan Ramadlan ini bisa menjadi bulan pusdiklat, pusat pendidikan dan latihan, dan al-Qur’an jelaskan puasalah kalian agar kalian bertakwa, kapan bertakwanya? bertakwa pada 11 bulan berikutnya. Sedangakan ramadlan berlatih untuk mejaga hawa nafsu termasuk dosa-dosa ringan. Itulah manfaat puasa, agar kita bisa melakukanya di bulan-bulan berikutnya.


(Disampaikan oleh Ust. Dr. Syairazi Dimyati, MA untuk Jumatan di Bellagio Mall Jakarta)