Tanya: Anjing itu kan lucu.. tapi mengapa kalau tanganku kena ludah anjing, aku harus mencucinya dengan tanah dan air 7 kali? Luqman Al Kahfi, Jakarta Utara Jawab: Anjing memang binatang yang terlihat lucu. Bahkan Al-Quran membolehkan anjing atau binatang buas lainnya untuk diajari berburu atau menjaga ternak. Sehingga anjing boleh dipelihara, namun dengan syarat, harus membawa banyak manfaat bagi pemiliknya. Meski demikian, memelihara anjing pun tak boleh dimasukkan ke dalam rumah karena air liur dan kotorannya najis dan bisa mengenai manusia. Coba perhatikan saja bagaimana anjing suka mengendus-endus badan temannya, ataupun kotoran yang ada di sembarang tempat. Tentu kotoran yang diendusnya dapat menempel pada moncongnya yang selalu basah oleh air liur. Dan air liur tersebut bisa saja menetes ke bagian tubuhnya yang lain, sehingga tak heran jika sebagian ulama menetapkan bahwa anjing, bukan air liurnya saja, namun juga seluruh tubuhnya masuk kategori najis [mughallazhah – Mazhab Syafi’i dan Hanbali]. Sebagai contoh, pernahkah kamu mendengar penyakit anjing gila [rabies]? Rabies ditularkan oleh anjing penderita kepada hewan lain atau manusia melalui gigitan. Air liur anjing saat menggigit penuh dengan virus yang dapat menyerang otak penderita. Ini adalah penyakit yang sudah dibuktikan secara ilmiah kedokteran. Mungkin saja masih banyak penyakit yang belum kita ketahui dan dapat merugikan manusia yang ditularkan lewat air liur anjing. Untuk menangkalnya jika tidak sengaja kita kena jilatan anjing, Nabi Saw pernah bersabda, “Sucinya bejana salah seorang di antara kalian –bila anjing minum darinya– adalah dengan mencuci tujuh kali, yang pertama di antaranya dengan tanah”. [HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah]. Sehingga walaupun kini banyak sekali dijual sabun antiseptik yang dapat mematikan bakteri, namun tetap saja najis yang menempel secara syariat belum bisa dikatakan suci. Mengapa harus tanah? Memang belum ditemukan kajian saintifik yang jelas menunjukkan kuman-kuman yang terdapat di dalam mulut anjing dapat dimatikan dengan tanah yang dipakai untuk menyucikan diri. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, siapa tahu suatu saat nanti akan terbukti kemanjuran tanah untuk membersihkan najis bekas jilatan anjing. Setelah itu biar afdhal, tubuh bekas jilatan anjing dicuci kembali dengan air sampai sebanyak tujuh kali sampai benar-benar bersih. Sementara ini kita ikuti saja sabda Rasulullah mengenai hal ini, karena hal itulah yang paling benar. Wallahu a’lam. |