Kajian Kitab ‘Ulum al-Qur’an al-Karim Karya Syeikh Nuruddin ‘Itr: Seputar Definisi al-Qur’an (Bagian I)

Ramadhan Bulan Al-Qur’an

Bulan Ramadhan tidak hanya dikenal dan dimuliakan sebagai bulan yang secara khusus membawa kewajiban syariat puasa di dalamnya. Status mulia bulan Ramadhan juga disematkan karena turunnya kalam yang mulia di tengah-tengahnya. Kehadiran al-Qur’an, kalamullah yang qadim (tidak berawal, tidak tercipta), menjadi sebab yang membedakan antara bulan Ramadhan dengan bulan-bulan selainnya. Maka, bulan Ramadhan juga dinamai dan dikenal sebagai bulan al-Qur’an.

Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Qadr [97]: 1 menjadi dalil atas fenomena turunnya al-Qur’an di bulan suci Ramadhan,

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ 

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar

Semua ‘ulama dan cendekiawan muslim bersepakat bahwa malam Lailatul Qadar merupakan malam istimewa yang hanya terdapat di bulan Ramadhan. Kemuliaan malam Lailatul Qadar juga tidak bisa dilepaskan dari fenomena turunnya al-Qur’an ke langit dunia di malam tersebut. Sejatinya, pancaran kemuliaan al-Qur’an yang menyebabkan setiap hal yang berkaitan dan berhubungan dengannya berstatus paling mulia (istimewa). Rasulullah Muhammad saw. menjadi manusia paling mulia karena menjadi penerima dan pembaca pertama al-Qur’an.

Syeikh Nuruddin ‘Itr dan ‘Ulum al-Qur’an al-Karim

Syeikh Nuruddin ‘Itr merupakan salah satu ulama terbaik yang dimiliki umat Islam di era saat ini. Meskipun beliau sudah wafat pada tahun 2020 di Damaskus, Suriah, namun jejak kontribusinya dalam pengembangan khazanah Islam masih bisa dirasakan sampai hari ini. Beliau dikenal sebagai seorang ulama yang menguasai berbagai bidang dalam studi Islam. Mulai dari hadis, tafsir, fiqh, sastra maupun tasawuf. Beliau juga seorang ulama yang prolifik, setiap bidang yang beliau kuasai, beliau buktikan kapasitasnya dengan karya. Lebih dari 50 karya yang telah beliau tulis sepanjang hayatnya dan bahkan menjadi referensi utama di perguruan tinggi Islam.

‘Ulumul Qur’an al-Karim menjadi salah satu dari karya beliau yang mengulas bidang ‘ulumul Qur’an. Karya ini dicetak dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1983 atau 1404 H di Damaskus. Dalam pengantarnya, beliau mengatakan bahwa ‘ulumul Qur’an merupakan ilmu paling fundamental dalam rangka mempelajari al-Qur’an. Maka tulisan bagian pertama ini akan mengulas salah satu pembahasan penting dan mendasar dalam ‘ulumul Qur’an yaitu definisi al-Qur’an itu sendiri. Berbekal pembacaan terhadap ‘Ulumul Qur’an al-Karim karya Syeikh Nuruddin ‘Itr, tulisan ini akan mencoba mengulasnya melalui narasi yang dibangun oleh beliau yang secara umum begitu memudahkan bagi pembaca untuk menyelami pengetahuan-pengetahuan penting yang berkaitan dengan al-Qur’an.

Definisi al-Qur’an Versi Syeikh Nuruddin ‘Itr

Dalam kitabnya, Syeikh Nuruddin ‘Itr mendefinisikan al-Qur’an secara etimologis (secara bahasa) dan terminologis (secara istilah). Al-Qur’an secara bahasa bermakna al-qira’ah atau bentuk nomina/ kata benda dari qara’a yang berarti bacaan. Definisi ini didasarkan pada redaksi Q.S. al-Qiyamah [75]: 17-18:

اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚ فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗ ۚ 

Sesungguhnya tugas Kamilah untuk mengumpulkan (dalam hatimu) dan membacakannya. Maka, apabila Kami telah selesai membacakannya, ikutilah bacaannya itu.

Lalu secara istilah, Syeikh Nuruddin ‘Itr mengungkapkan definisi al-Qur’an sebagaimana berikut:

الْقُرْآنُ هُوَ كَلَامُ اللَّهِ الْمُنَزَّلُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، الْمَكْتُوبُ فِي الْمَصَاحِفِ، الْمَنْقُولُ بِالتَّوَاتُر، الْمُتَعَبَّدُ بِتِلَاوَتِهِ، الْمُعْجِزُ وَلَوْ بِسُورَةٍ مِنْهُ

“Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, yang ditulis dalam mushaf, yang diriwayatkan secara mutawatir, yang menjadi ibadah dalam membacanya, dan yang bersifat mukjizat, meskipun hanya dengan satu surat darinya.”

Meskipun definisi yang dikomposisi oleh Syeikh Nuruddin ‘Itr sudah terkesan cukup jelas, namun beliau masih memberikan narasi tambahan. Masing-masing penggalan dari redaksi definisi di atas diulas oleh Syeikh Nuruddin ‘Itr sebagai bentuk syarah (ulasan) yang mempermudah untuk memahaminya secara komprehensif. Ada lima fragmen dari redaksi di atas yang disyarah oleh beliau. 1) كَلَامُ اللَّهِ الْمُنَزَّلُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ; 2) الْمَكْتُوبُ فِي الْمَصَاحِفِ; 3) الْمَنْقُولُ بِالتَّوَاتُر; 4) الْمُتَعَبَّدُ بِتِلَاوَتِهِ; 5) الْمُعْجِزُ وَلَوْ بِسُورَةٍ مِنْهُ. Uraian lengkap terhadap definisi yang dikemukakan Syeikh Nuruddin ‘Itr akan disampaikan lebih lanjut dalam bagian tulisan kedua.

Alif Jabal Kurdi, S.Ag., M.A., Ustadz di Cariustadz

Tertarik mengundang Alif Jabal Kurdi, S.Ag., M.A.? Silakan klik disini