Islam dan Politik Kemaslahatan

Islam adalah agama kemaslahatan. Maslahat dalam Islam itu penting sekali. Maslahat artinya public good, kebaikan bersama. Makanya public good juga disebut dengan maslahah ‘ammah, kemaslahatan bersama. Kata maslahah sudah menjadi kosakata kita meskipun berakar dari Bahasa Arab.

Kemaslahatan di dalam Fiqih ada satu kaidah yang sangat penting sekali:

تصرف الامام على الرعية منوط بالمصلحة

[tasharruf al-imam ‘ala al-ra’iyyati manuthun bi al-mashlahah]

Artinya: “Kebijakan imam/pemerintah bagi rakyat harus berdasar maslahah.”

Kebijakan seorang penguasa negara kepada rakyatnya itu harus didasarkan kepada maslahat. Begitu pentingnya maslahat ini di dalam Islam, ia digambarkan sebagai fondasi dari seluruh Syariat Islam. Imam Ibn al-Qayyim al-Jauziyah dalam sebuah kutipan terkenal dalam kitabnya I’lam al-Muwaqqi’in: 

الشريعة عدل كلها، ورحمة كلها، وحكمة كلها، ومصلحة كلها

Artinya: “Syari’at secara keseluruhan adalah keadilan, rahmat, kebijaksaanaan dan kemaslahatan.”

Syariat Islam, Agama Islam datang kepada umat manusia dibawa oleh Nabi saw itu semuanya isinya keadilan, kemaslahatan, dan hikmah. Jadi maslahat itu merupakan esensi dari hukum-hukum yang diberikan Allah Swt kepada umat manusia, kepada umat Islam.

Kekuasaan itu harus didasarkan kepada kemaslahatan ini. Kita sekarang sedih karena melihat praktik politik kita hari ini di negara kita terutama dalam konteks demokrasi terbuka ini kekuasaan itu diburu, dicari, dan diperebutkan demi kekuasan itu sendiri. Hal ini bukan sesuatu yang dibenarkan dalam ajaran Islam.

Visi Islam mengenai kekuasaan adalah untuk mencapai kemaslahatan kembali pada kaidah tadi: kebijakan seorang penguasa itu harus diikat didasarkan kepada pencapaian maslahat, public interest. Kemaslahatan ini tentunya bagi sebanyak mungkin kalangan masyarakat, tidak hanya satu golongan saja. Kekuasaan tidak identik kepada satu golongan, itu bukan konsep Islam.

Islam datang dengan konsep mengenai kekuasaan adalah demi mencapai kemaslahatan. Karena itu kita sedih sekali bahwa perjalanan demokrasi kita pasca reformasi sekarang ini mengarah kepada tendensi yang bagi saya sangat destruktif. Kekuasaan dicapai demi kekuasaan itu sendiri dan tidak didasarkan untuk tujuan yang besar yaitu untuk kemaslahatan bersama. Karena itu penting sekali membawa arah politik Indonesia ini kepada visi kemaslahatan sebagai fondasi penting politik kita yang sehat sebagai manusia. Manusia bisa terhormat ketika kemaslahatannya terpenuhi.

Kekuasaan yang baik adalah kekuasaan yang memenuhi kemaslahatan itu. Karena itu semua agama saya kira sepakat semua kepercayaan sepakat bahwa maslahat adalah pondasi penting untuk sebuah kekuasaan itu. Karena itu mari kita masyarakat Indonesia terutama yang beriman ini, terutama masyarakat Muslim, mari kita menjaga praktik kekuasaan di Indonesia ini supaya jangan terjatuh kepada kekuasaan demi kekuasaan, kekuasaan demi uang, kekuasaan demi memperbesar keuntungan demi golongan sendiri. Kekuasaan harus demi kemaslahatan bersama, itulah visi Islam mengenai al-Imamah.

KH. Ulil Abshar Abdalla, M.A, Pendiri Ghazalia College dan Ustadz di Cariustadz

Tertarik mengundang KH. Ulil Abshar Abdalla, M.A? Silakan Klik disini

Artikel ini disadur dari video Ruang Tengah Cariustadz. Untuk menonton videonya silakan Klik disini.