Filosofi Hujan dan Nuzulul Quran

Peristiwa turunnya al-Quran (Nuzulul Quran) adalah peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Saat itu Al-Quran megalami fase diturunkan dari langit dunia (baitul izzah) kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya menjadi momen penting dalam sejarah, Nuzulul Quran juga memiliki hikmah-hikmah yang dapat diambil sebagai pedoman hidup umat Islam. Jika diibarat hujan yang turun ke Bumi, diturunkannya al-Quran memberikan banyak manfaat bagi manusia. Apa fenomena hujan yang patut kita tadaburi sekaitan dengan peristiwa turunnya al-Quran?

  1. Menantikan

Jika diibaratkan Nuzulul Quran dengan turunnya hujan, maka seperti saat hujan turun, umat Islam juga menantikan turunnya Al-Quran. Dari sini akan tumbuh kerinduan dan kecintaan. Surah Yunus ayat 58 menegaskan bahwa karunia Allah (fadlillah) adalah al-Quran yang kita diperintahkan untuk bergembira. Terdapat satu kisah bahwa al-Fudhoil bin ‘iyadh berdiri dihadapan Sufyan bin ‘Uyainah (ketika itu ia sedang sakit) kemudian al-Fudhoil berkata kepada nya : { قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ } Sufyan kemudian membalas ucapan itu : “wahai ayah ‘Ali, demi Allah kami tidak pernah merasa senang sampai kami mengambil al-Qur’an sebagai obat, dan kami meletakkannya untuk penyakit hati”.

  1. Membersihkan

Seperti hujan yang dapat membersihkan bumi dari debu dan kotoran, Al-Quran juga dapat membersihkan hati dan jiwa kita dari dosa dan kesalahan. Dengan membaca dan mempelajari Al-Quran, kita dapat memperbaiki diri, meningkatkan kesadaran diri, serta meraih kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.

  1. Ditampung

Seperti hujan yang ditampung dan dimanfaatkan, al-Quran pun harus ditampung dalam hati. Bagaimana caranya memasukan ke hati? Tentu adalah denga membaca, mendiktekan secara berulang-ulang ke dalam qalbu. Al-Quran harus tertampung dalam dada-data kaum Muslim, ini lah yang disebut Pembawa Quran (Hamilul Quran), bukan kah hamil artinya mengandung.

  1. Dimanfaatkan

Seperti hujan yang dapat menyuburkan tanah dan membuat tumbuh-tumbuhan menjadi hijau dan subur, Al-Quran juga dapat menyuburkan hati dan membuat manusia menjadi lebih baik. Seperti hujan yang memberikan manfaat bagi kehidupan di bumi, Al-Quran juga memberikan manfaat bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Al-Quran pun harus disimak dan dipelajari untuk diambil manfaatnya.

  1. Jangan disia-siakan

Namun, jika hujan tidak ditampung dan dimanfaatkan, air hujan hanya akan mengalir begitu saja dan tidak memberikan manfaat. Begitu juga dengan Al-Quran, jika tidak dipelajari dan diamalkan, Al-Quran hanya akan menjadi ‘pajangan’ di atas rak buku.

  1. Mengalir dari langit

Selain itu, seperti halnya hujan yang mengalir dari langit, Al-Quran juga harus selalu mengalir dalam kehidupan kita. Kita harus senantiasa membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al-Quran dalam setiap aspek kehidupan kita, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Kitab suci yang hanya dibaca saja tanpa dipelajari dan diamalkan tidak akan memberikan manfaat yang optimal.

  1. Tidak setiap hari turun

Namun, seperti halnya hujan yang tidak selalu turun setiap hari, kita juga tidak selalu memiliki waktu atau kesempatan untuk mempelajari Al-Quran setiap hari. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, baik itu di saat waktu senggang, waktu perjalanan, atau waktu luang di malam hari.

Berapa banyak porsi membaca al-Quran? Jawabannya relatif. Tergantung kemauan dan kesungguhan. Rasulullah Saw pernah menyarankan kepada Abdullah bin Ash ra, kala itu masih pengantin baru agar membaca al-Quran cukup hatam 1 bulan sekali. Tetapi Abdullah meminta izin lebih karena ia masih mampu, maka Nabi SAW menyarankannya untuk mengkhatamkan tiap 15 hari sekali saja. Abdullah meminta lebih, Nabi membolehkannya mengkhatamkan tiap 7 hari sekali. Abdullah masih menawar lebih, Nabi akhirnya membatasi untuk mengkhatamkan tidak kurang dari 3 hari sekali.

  1. Menyebarkan

Selain itu, kita juga harus menyebarkan ajaran Al-Quran kepada orang lain. Seperti halnya hujan yang menyuburkan tanah di sekitarnya, Al-Quran juga harus menyuburkan hati orang-orang di sekitar kita. Kita harus menjadi duta Al-Quran yang membawa pesan kebaikan dan memperkenalkan ajaran Islam kepada orang-orang di sekitar kita.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman, artinya: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”.

Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa Al-Quran merupakan petunjuk hidup bagi manusia, yang dapat membawa kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, kita harus menjaga dan memanfaatkan Al-Quran dengan sebaik-baiknya untuk meraih keberkahan dan kemuliaan di sisi Allah SWT.

Melalui hikmah di atas, kita dapat menjadikan Al-Quran sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan kebijaksanaan dalam kehidupan kita. Kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap ayat dan petunjuk yang terkandung di dalamnya untuk meningkatkan kualitas hidup kita serta membawa manfaat bagi orang-orang di sekitar kita.

Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus memperlakukan Al-Quran seperti hujan yang turun, dengan menantikan dan memanfaatkan setiap ayat dan petunjuk yang terkandung di dalamnya. Nuzulul Quran ibaratkan dengan turunnya hujan yang ditunggu-tunggu dan harus dimanfaatkan.

Kita harus mempelajari Al-Quran dengan sungguh-sungguh, mengamalkan setiap ajarannya, serta menyebarkan kebaikan yang terkandung di dalamnya.Kita harus memperlakukan Al-Quran seperti hujan yang turun. Dengan cara ini, Al-Quran akan memberikan manfaat bagi kehidupan kita di dunia dan akhirat, sebagaimana hujan memberikan manfaat bagi kehidupan di bumi. Kita harus senantiasa menjaga dan merawat Al-Quran seperti kita menjaga dan merawat air hujan agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi kehidupan kita dan orang lain.

Terakhir, kita harus selalu bersyukur atas karunia Allah SWT yang telah memberikan kita Al-Quran sebagai petunjuk hidup. Kita harus menghargai dan merawat Al-Quran dengan baik, serta senantiasa berusaha untuk memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan kita sebagai umat Islam yang taat.

Dr. Muhamad bin Abdullah Alhadi, MA, Ustadz di Cariustadz.id

Tertarik mengundang ustad Dr. Muhamad bin Abdullah Alhadi, MA? Silakan klik disini