Dua Alasan Pentingnya Akhlak Mulia Bagi Setiap Muslim

Dalam menjalani roda kehidupan yang semakin berkembang pesat, baik secara perilaku maupun gaya hidup, menjadi penting bagi setiap Insan untuk memahami berbagai perubahan tingkah laku manusia. Tidak hanya mengetahuai dan memahami, manusia juga dituntut untuk tahu bagaimana pentingnya memiliki akhlak atau karakter yang baik. Dalam agama Islam secara umum ada dua alasan mengapa kita harus berakhlak yang baik. Di antaranya:

Akhlak Mulia Sebagai Amal Luar Biasa

Suatu amalan tidak harus berat untuk memperoleh pahala besar, tetapi bisa saja mudah namun tetap mendapatkan pahala besar. Sebuah keterangan yang diriwayatkan oleh Imam Thabari: dari Anas bin Malik ra. Berkata: “Wahai Abu Dzar maukah kamu saya beri tahu tentang dua hal yang ringan namun timbangannya lebih berat dari hal lainnya?” ia menjawab: “Tentu wahai Rasulullah”. Rasul menjawab: “Hendaklah kamu berakhlak mulia dan berdiam diri. Demi Allah, tidak ada amal yang lebih bernilai dari keduanya.

Dalam kacamata Al-Qur’an, akhlak mulia sebagai amalan diungkapkan dengan kalimat bahwa jika kita berbuat baik dan berperilaku baik, maka balasan yang didapatkan pun akan baik, firman-Nya,

هَلۡ جَزَآءُ ٱلۡإِحۡسَٰنِ إِلَّا ٱلۡإِحۡسَٰنُ  ٦٠

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (Q.S. Ar-Rahman: 60)

Jika kita berbuat baik, terlebih menampakkan akhlak yang baik kepada sesama manusia, maka kita akan mendapatkan kebaikan juga dari Allah swt.

Baca Juga: Menyikapi Perbedaan dalam Ajaran Islam

Manfaat berbuat kebaikan dan berperilaku baik akan dirasakan balasannya dan tidak ada satu perbuatan pun yang menjadi sia-sia di sisi Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Penghargaan orang yang melakuan kebaikan dan yang berperilaku baik yang khusus di akhirat tersebut dalam berbagai Hadits Nabi antara lain sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Imam Turmudzi,

مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي المِيْزَانِ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ  (رواه أبو داود والترمذي)

Tidak ada amalan yang melebihi berat timbangannya di hari kiamat dari akhlak yang baik “. (H.R. Abu Daud dan Tirmizi)

Hadits diatas menunjukkan perihal akhlak atau perilaku yang baik, jika seseorang mampu memperbaiki perilakunya maka akan mendapatkan keutamaan yang luar biasa. Bahkan timbangan pun merasa berat menimbangnya. Karena akhlak menjadi amal utama bagi manusia di akhirat kelak.

Derajat Orang Berakhlak Mulia

Dalam sebuah riwayat Hadits disebutkan bahwa orang yang berakhlak mulia memiliki kedudukan yang paling tinggi disisi Allah. Ketinggian derajat yang dicapainya menyamai posisi orang yang berpuasa dan shalat di malam hari. Rasulullah bersabda,

إِنَّ الْعَبْدَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ القَائِمِ (رواه ابو داود)

Sesungguhnya orang-orang mu’min dengan akhlaknnya dapat mencapai derajat orang-orang yang berpuasa dan melakukan shalat malam.” (H.R. Abu Dawud)

Hadits diatas memberi penegasan kepada manusia yang berakhlak baik, bahwa mereka diselaraskan dengan derajat orang yang berpuasa di siang hari dan bangun malam untuk ibadah di malam hari. Teks Hadits ini menunjukkan keutamaan kedudukan orang yang berakhlak baik. Tetapi jangan dipahami bahwa orang yang berakhlak baik berarti sudah melaksanakan puasa dan shalat malam hari sehingga tidak perlu melaksanakannya lagi. Ini adalah pandangan yang kurang tepat. Puasa dan shalat malam nya tetap belum terlaksana, hanya saja Nabi ingin menjelaskan kedudukan dan pahala yang didapatkan oleh orang yang berperilaku baik itu sama dengan orang yang berpuasa dan bangun malam setiap hari untuk Tuhannya.

Baca Juga: Mempersiapkan Buah Hati Sejak Masa Pra-Nikah

Dalam kacamata Al-Qur’an, kedudukan orang yang berakhlak mulia tidak kalah hebatnya. Walaupun tidak secara gamblang dijelaskan dalam Al-Qur’an tentang kedudukan orang yang berperilaku baik, namun esensinya dapat diambil dari firman-Nya,

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّ‍ۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَۚ وَحَسُنَ أُوْلَٰٓئِكَ رَفِيقٗا  ٦٩ ذَٰلِكَ ٱلۡفَضۡلُ مِنَ ٱللَّهِۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ عَلِيمٗا  ٧٠

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.” (Q.S. an-Nisa: 69-70)

Ayat diatas memberi penjelasan bahwa orang yang senantiasa menaati perintah Allah dan rasul-Nya, mengerjakan segala yang diperintahkan seperti berbuat baik dan berperilaku baik, maka akan mendapatkan kedudukan surga bersama para petinggi Tuhan disana, para Nabi, orang-orang jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Maka jangan pernah ragu untuk berperilaku baik dan indah di hadapan siapapun.

M. Riyadi Lubis, SQ, S.Pd, Ustadz di Cariustadz.id