Tanya: Karena ingin menceritakan kepada anak-anak, saya melakukan search di Google untuk kata “kisah isra’ mi’raj”. Tanpa sengaja menemukan website yang menurut saya ‘jahat’ terhadap Islam. Bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadap website semacam ini? Terima kasih sebelumnya. Jawab: Cukup banyak situs atau blog seperti itu. Yang lebih ‘jahat’ dari itu pun ada. Kita boleh tersinggung atau marah. Ketersinggungan kita itu menunjukkan adanya rasa cinta kita kepada agama dan Nabi saw. sang pembawa risalah agama ini. Di sisi lain, kita juga patut bersyukur, karena hal seperti itu dapat mendorong orang untuk mengenal lebih dekat tentang Islam. Semakin dijelekkan, semakin banyak orang yang ‘penasaran’ untuk mempelajari agama ini. Bukankah jumlah orang yang memeluk Islam di Amerika Serikat (AS) meningkat tajam setelah peristiwa 11 September? Bukankah jumlah masjid di AS juga meningkat drastis dalam 10 tahun terakhir? Fenomena situs web, blog, atau forum maya yang menghina Islam dapat kita lihat dari beberapa sisi. Salah satunya dari sisi bisnis. Ini adalah bisnis internet. Bisnis internet adalah ‘bisnis klik’. Artinya, pemilik akun akan berupaya semaksimal mungkin untuk membuat webnya atau blognya menarik untuk diklik orang, meskipun dengan cara-cara kotor. Semakin sering diklik, situs atau blog itu akan semakin banyak mendapat keuntungan dari sponsor. Karena sponsor ‘hanya’ melihat berapa banyak web itu diklik, tanpa melihat kontennya. Nah, menghadapi blog seperti ini, hemat saya, jangan mengklik! Jangan kunjungi blog itu! Anggap saja angin lalu! Dia akan mati dengan sendirinya. Kedua, dari sisi hukum Islam. Ulama-ulama kontemporer memandang bahwa diskusi di dunia maya yang menghina Islam atau Nabi saw. sama saja hukumnya dengan obrolan di dunia nyata. Di dalam Al-Quran, Allah secara jelas melarang Nabi Muhammad saw. dan pengikut-pengikut beliau untuk berada dalam suatu majelis yang memperolok-olokkan ayat-ayat Allah. Allah berfirman: Dan apabila engkau (Nabi Muhammad saw.) melihat orang-orang yang membicarakan (atas dorongan hawa nafsu dengan maksud memperolok-olokkan) ayat-ayat Kami, maka tingganlanlah mereka sampai mereka membicarakan pembicaraan selainnya. Dan jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa (akan larangan ini), maka sesudah teringat (kembali), janganlah engkau duduk bersama orang-orang yang zalim. (Q.S. al-An’m [6]: 68). Dalam ayat lain Allah berfirman: Padahal sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu (hai umat Islam) di dalam Al-Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka hingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya apabila (kamu berbuat) demikian, tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang munafik dan orang kafir di dalam (neraka) Jahanam. (Q.S. an-Nisa’ [4]: 140). Artinya, dengan kita mengunjungi blog-blog seperti itu, kita dianggap sama saja dengan mereka. Oleh karena itu, kita tidak perlu mengunjungi blog seperti itu! Lain soal kalau itu terjadi tanpa sengaja. Ketiga, fenomena ini juga bisa kita lihat sebagai sebuah rencana besar orang-orang kafir untuk menghancurkan Islam. Sejak masa awal kedatangannya hingga sekarang, Islam memang terus menghadapi tantangan dari orang-orang yang tidak mau tunduk pada ketentuan Allah. Mereka hendak memadamkan cahaya (agama yang bersumber dari) Allah dengan mulut mereka, sedang Allah menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir benci. Demikian firman Allah dalam Q.S. ash-Shaff [61]: 8. Menghadapi permusuhan seperti itu, kita tidak boleh diam. Kita harus membela agama Allah. Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kamu dan meneguhkan kaki-kaki (kedudukan) kamu. (Q.S. Muhammad [47]: 7). Tentu dengan cara yang cerdas, bijak, dan elegan. Demikian, wallahu a’lam. [Muhammad Arifin, Dewan Pakar Pusat Studi Al-Quran] |