Alhamdulillah, kita semua telah memasuki bulan Zulhijjah. Salah satu bulan haram (suci) yang di dalamnya mengisyaratkan nilai kesabaran. Ritual panjang haji dari ihram, bermunajat & wukuf di Arafah, thawaf ifadhah, sa’i, tahallul yang seluruhnya mampu dilaksanakan dengan baik berkat kesabaran. Banyak cerita dari jamaah bahwa haji nyatanya tidak selalu dapat dilalui dengan mudah.
Tahun 2023 lalu, beberapa jamaah Indonesia yang tidak mendapatkan maktab di Mina (di antaranya haji furoda); tidur beralaskan seadanya, menahan dingin dan harus antri kamar mandi dengan jutaan jamaah-jamaah lainnya dan disitulah ketabahan tengah diuji. Pun demikian dengan muslim yang belum terpanggil untuk menunaikan ibadah haji, Rasulullah Saw memberikan pesan yang sarat makna untuk melatih kesabaran yaitu dengan berpuasa.
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari tersebut (yaitu sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah).” Para Sahabat pun bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak ada yang kembali sedikitpun (karena mati syahid).” (HR al-Bukhâri no. 969 dan at-Tirmidzi no. 757).
Betapa Nabi Saw memuliakan bulan Zulhijjah dengan ibadah sunnah yang beliau amalkan. Adalah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan puasa sembilan hari bulan Zulhijjah [HR Abi Daud, no. 2129 dan Shahih Sunan Nasa’i, no. 2236) atau dalam hadits lain dari Hunaidah bin Khalid, dari isterinya beberapa isteri Nabi Saw mengatakan Rasulullah Saw terbiasa berpuasa pada Sembilan hari di awal Zulhijjah, pada hari Asyura 10 Muharram dan berpuasa tiga hari setiap bulannya,” (HR. Abu Dawud no. 2437).
Hadis yang disampaikan Hunaidah di atas mengindikasikan bahwa Nabi saw telah terbiasa melakukan puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, bahkan berpuasa sembilan hari Zulhijah (tanggal 1-9 Zulhijah) sebelum kaum muslimin melaksanakan ibadah Haji pertama kali tahun 9 H. Selain terbiasa berpuasa, Nabi Saw pun mengajak para isterinya untuk melakukan hal serupa jika tidak berhalangan. Jika berhalangan, maka para isteri Nabi Saw melakukan ibadah-ibadah maupun zikrullah.
Puasa bulan Zulhijjah ini disunahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Namun, bagi mereka yang sedang berhaji, tidak diperbolehkan berpuasa. Pada hari itu mereka harus melakukan wukuf. Mereka diharuskan memperbanyak dzikir dan doa pada saat wukuf di Arafah. Sehingga, keutamaan hari Arafah bisa dinikmati oleh orang yang sedang berhaji maupun yang tidak sedang berhaji. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan hari Arafah dalam sebuah hadits shahîh riwayat Imam Muslim. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa Arafah, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yukaffiru as-sanata al-madhiyah wa al-baqiyah’– Puasa Arafah menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan yang akan datang. (HR. Muslim).
Rangkaian ibadah Zulhijjah yang sarat dengan nilai moral kesabaran pada akhirnya dicontohkan Nabi bukan hanya untuk mereka yang tengah melaksanakan ibadah haji. Namun juga untuk seluruh umat Islam yang belum berkesempatan mengunjungi tanah suci agar mampu mengkhidmati Zulhijjah sebagai bulan haram dan isyarat perjuangan Nabi Ibrahim dalam berdakwah, ketegaran Sayyidah Hajar dalam keletihannya mencari air yang akhirnya menjadi ritual sa’i juga kesabaran Nabi Ismail ketika hendak disembelih. Tiga sosok luarbiasa yang sangat menginspirasi kita berkat kesabaran dalam menghadapi peristiwa berat dalam hidupnya.
Karena itu, selain rutin berzikir dan banyak bermunajat di hari Arafah, tawakkal kita sebagai umat Islam juga diuji dengan meyakini bahwa rezeki Allah telah terjamin. Siapa saja yang mampu berkurban karena Allah, maka laksanakanlah. Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim disebutkan Nabi Saw juga menyisihkan sebagian hartanya, Nabi berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu. masyaAllah..
Semoga Allah memberikan perlindungan dan kesabaran bagi mereka yang Tengah melaksanakan ibadah haji, juga memudahkan kita untuk mengisi bulan Zulhijjah ini dengan ibadah-ibadah yang dicintainya; salah satunya dengan berpuasa sunnah. Aamiin.
Dr. Ina Salmah Febriani, M.A., Ustadzah di Cariustadz.id
Tertarik mengundang ustadz Dr. Ina Salmah Febriani, M.A? Silahkan klik disini