Berpikir positif merupakan manifestasi rahmat ilahi yang luas maka tidak boleh bagi manusia manapun dalam segala kondisinya baik kondisi buruk maupun baik untuk meninggalkan jalan ini. Berpikir positif ibarat kilat selalu cemerlang bagi manusia untuk menerangi semua jalan yang mereka tempuh, mengantarkannya kepada sesuatu yang tidak akan pernah dapat dicapai dengan upaya dan tenaga manusia. Khususnya di tengah penderitaan hatinya yang remuk dan gelisah karena kehilangan sesuatu yang disayangi dan berharga atau karena ada malapetaka yang didapati. Namun, perlu diingat berpikir positif bukan berarti mempunyai angan-angan kosong tanpa harapan nyata karena sesungguhnya berpikir positif merupakan bentuk dari pengerahan semua kekuatan menuju gerbang perlindungan Allah Swt dengan menggunakan segala jalan yang dapat mengantarkannya kepada tujuan yang hendak dicapai
Berpikir positif merupakan bagian dari kemenangan dan kesuksesan. Berpikir positif merupakan napas panjang untuk mengarungi pendakian yang tidak berujung. Pendakian menuju keabadian. Optimis adalah oksigen para pendaki tersebut. Sebab semakin mendaki semakin sedikit teman, semakin sulit tantangan, semakin sempit kesempatan, serta semakin rumit pula persoalan. Dengan terus menjaga pikiran positif mempengaruhi setiap langkah yang diambil niscaya kebahagiaan akan datang kepada kita.
Kebahagiaan tidak harus menunggu semua keberhasilan diraih di tangan, kita akan bahagia jika tetap menjalani dengan penuh optimis sepanjang perjalanan meskipun banyak masalah yang datang. Segala masalah, kerumitan, kesulitan tidaklah akan sulit dan rumit ketika seseorang berpikir postif dan tidak akan sampai melukai hati saat duka menghampiri. Berpikirlah positif sebagaimana yang Allah firmankan dalam sebuah hadis qudsi ”aku mengikuti prasangka hambaku terhadap diriku.”. Meskipun banyak rintangan dan kesusahan yang menghadang berpikir positif terhadap ketentuan Allah akan melahirkan optimisme dan kebahagiaan dalam menjalaninya karena sebenarnya bukan masalah dan kesulitan yang menjadikan hidup terasa berat namun ketidakmampuan untuk berpikir positif dan melihat hikmah yang berada di balik semua kejadianlah yang menjadikan masalah terasa berat dan rumit.
Orang yang berpikir positif dapat menangkap pesan apa pun secara positif. Mampu melihat yang tersirat tak sekedar yang tersurat. Melihat yang tidak terlihat orang lain dengan ketajaman pikiran. Menangkap yang tak terungkap dengan kebersihan hati dan menyingkap yang berkabut dengan keteguhan langkah. Sebaliknya pikiran negatif hanya akan melahirkan pesimisme dan keputusasaan. Menutupi solusi yang telah ada di hadapan. Mengaburkan jalan yang sudah terang benderang. Oleh karena itulah Allah melarang kita untuk berprasangka buruk terhadap Allah maupun kepada sesama manusia.
“wahai orang-orang yang beriman jauhilah banyak prasangka karena sebagian prasangka itu dosa”
Kehidupan merupakan roda yang terus berputar yang kadang kalanya melewati jalan terjal penuh liku dan tantangan maka ketika kondisi ini datang kita dituntut untuk terus berpikir positif bahwa di depan sana ada jalan yang nyaman dan penuh kedamaian. Ketika menghadapi masalah mungkin saja itu merupakan jalan untuk menjadi sejarah. Oleh karena itu, sekali pun ada musibah yang menyapa tetap berusaha untuk berjuang dan menjaga optimisme. Ketika kegagalan datang kita harus ingat bahwa manusia paling mulia Nabi Muhammad juga pernah gagal namun beliau terus optimis dan dengan kegigihan serta keikhlasan sehingga kemenangan dapat diraih. Karena pada esensinya mungkin saja peristiwa yang kita anggap sebuah kegagalan dan kekalahan merupakan kemenangan dan keagungan di hadapan Allah Swt:
“Tetapi boleh jadi engkau membenci sesuatu padahal ia baik bagimu dan mungkin saja engkau menyukai sesuatu padahal ia buruk bagimu”
Dr. Ali Nurdin, M.A, Pimpinan Cariustadz.id
Tertarik mengundang ustadz Dr. Ali Nurdin, M.A? Silahkan klik disini