Akankah Masuk Surga Jika Suami Sering Lalai Shalat?

QNA

Tanya:
Bagaimana dengan sepasang suami istri yang suaminya jarang atau hanya terkadang melakukan sholat (tidak rutin) dan tidak membimbing sang istri untuk melakukan kewajiban sholat? tetapi sang istri berusaha selalu mengingatkan kepada suaminya untuk berajin-rajin sholat (5 waktu) secara rutin?

Apakah sang suami dan istri itu masuk surga atau neraka?


Jawab:
Bismillahirrahmanirrahim,
Di dalam al-Quran, suami disebut sebagai qawwaam terhadap istrinya (QS an-Nisaa’ [4]: 135. Kata qawwaam yang merupakan bentuk superlatif (mubaalaghah) dari kata qawaim itu sendiri mengandung makna dasar “tegak”, “lurus”, “betul”, dan “adil”. Makna kata qawwaam kemudian berkembang menjadi “pemimpin”, karena pemimpin memang seharusnya memiliki sifat-sifat itu. Sifat benar, lurus, dan adil itu bukan hanya harus dimiliki oleh seorang suami, tetapi juga harus ditegakkannya.

Salah satu bentuk menegakkan sifat qawwaam suami adalah selalu mengajak istrinya kepada kebenaran dan kebaikan. Dengan kata lain, seorang suami bukan hanya harus melaksanakan kewajiban-kewajiban agama, tetapi juga harus bisa mengajak istrinya menjadi hamba Allah yang taat dan baik bersama-sama dengannya.

Oleh karena itu, adalah keliru jika seorang suami hanya melakukan shalat sekali-sekali, tidak rutin, tidak konsisten.

Tetapi, di sisi lain, manusia memang memiliki kelemahan di samping memiliki kekuatan. Dari situlah kemudian ada perintah agar kita saling menasihati satu sama lain untuk mengasihi dan bersabar (QS Al-Balad [97]: 17) dan saling manasihati dalam kebenaran dan kesabaran (QS Al-‘Ashr [103]: 3). Nah, dalam konteks ini, apa yang dilakukan istri yang berusaha menasihati suaminya agar rajin mengerjakan shalat secara rutin, menurut saya, dapat dikatakan sebagai bentuk pengamalan ayat-ayat tersebut. Istri yang melakukan hal itu insya Allah berpahala, terlepas apakah suaminya mau berubah menjadi baik atau tidak. Jika suami mendengar nasihat istri dan kemudian melaksanakan shalat secara konsisten, dia pun insya Allah mendapat pahala pula. Allah menjanjikan surga bagi orang-orang yang berbuat baik (ber-amal shalih) yang dilandasi oleh dasar keimanan yang benar (Lihat QS Ar-Ra’d [13]: 29).

Wallahu a’lam.

[M. Arifin-Dewan Pakar Pusat Studi Al-Qur’an]