Tanya: Apa yang dimaksud dengan “Surga di bawah telapak kaki ibu?” Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu? Athuura Denandra Salman [6 tahun, TK B Bachtera Trisna, Jakarta] Jawab: Kalimat tersebut sebetulnya disebutkan oleh Imam as-Suyuthiy di dalam kitabnya Ad-Durar al-Muntatsirah fi al-Hadits al-Musytaharah, dengan menyatakan bahwa ia diriwayatkan oleh Imam Muslim dari hadits Anas. Menurut sebagian ulama hadits tersebut diketahui dhoif atau lemah, sehingga sulit untuk dijadikan rujukan. Dari segi artinya, kalimat “Surga di bawah telapak kaki ibu” sangat tepat untuk menggambarkan betapa seorang ibu telah meninggalkan “jejak-jejak ingatan yang membekas dalam diri anak dari apa yang dilakukan selama ini. Coba tanyakan pada ibumu bagaimana rasanya ketika beliau mengandungmu, lalu dengan susah melahirkanmu. Belum lagi kisahnya ketika harus menyusuimu selama dua tahun. Pernahkah ibumu mengeluh? Tentu saja seorang ibu tidak akan mengeluh, karena ia begitu mengasihimu dan dengan kasih sayang merawatmu hingga engkau beranjak dewasa dan bisa merawat dirimu sendiri. Pengabdian seorang ibu yang dilakukan dengan penuh kasih sayang seperti itulah yang pasti akan meninggalkan “jejak-jejak” ingatan dalam diri seorang anak hingga dewasa. Segala kasih sayang dapat mengantarkan sang anak menjadi anak yang shaleh dan shalehah. Namun sebaliknya, jika anak menjadi durhaka maka semua “jejak” yang ditinggalkan oleh ibunya akan terhapus sehingga menjauhkan si anak dari pintu surga. |