Cariustadz.id, – Puasa di bulan Ramadan bisa menjadi momen yang tepat untuk menurunkan berat badan. Sambil beribadah, bobot tubuh pun bisa dipangkas. Pertanyaannya apakah boleh puasa dengan niat untuk diet?
Izza Farhatin Ilmi, ustadzah dari cariustadz.id, dalam program “Ruang Tengah” di channel youtube Cari Ustadz menjelaskan bahwa dari segi hukum fikih ada dua syarat yang wajib dilaksanakan ketika berpuasa: niat dan melakukan puasa. Diet ini bisa dikaitkan dengan niat.
Bagaimana dengan niatnya? Izza menambahkan bahwa dalam fikih niat itu harus mengandung dua unsur: pertama, qashd al-fi’li (bermaksud untuk melakukan) artinya seorang muslim memang bermaksud untuk puasa dan kedua, ta’yin (menentukan) yakni menentukan puasa apa yang hendak dijalankan apakah puasa wajib Ramadhan, qadha, nadzar atau puasa sunnah tertentu.
Menurut Izza Farhatin Ilmi, selama syarat dan rukun puasa itu terpenuhi, maka puasa meskipun dengan niat diet adalah tetap sah. Nilai pahalanya tetap ditentukan dari niat ibadah seseorang itu tadi, meskipun disertai dengan maksud diet.
“Jadi selama seseorang menyengaja berpuasa dan menentukan jenis puasanya apa, dan melaksanakan syarat rukun puasa dengan sempurna, maka puasanya tetap sah,” lanjut Izza.
Pertanyaannya berikutnya, benarkah puasa menjadi salah satu metode diet alami?
Jawaban terkait pertanyaan ini, diberikan oleh dr. Hj. Ade Erni, M. Gizi, SpGk, dokter ahli gizi mitra Halodoc, ia menerangkan bahwa puasa dengan diet ini dua hal yang berbeda. Menurutnya puasa berada dalam lingkup ibadah yang kaitannya dengan kontrol diri dan kontrol hawa nafsu, sedangkan diet adalah pengaturan makan. Diet berkaitan dengan aturan makan dalam menu yang dikonsumsi termasuk soal komposisi, jumlah, jenis, dan sebagainya.
Artinya, lanjut dokter Ade, semua orang perlu diet. Karena diet itu pengaturan makan, jadi tidak sesederhana soal penurunan berat badan.
Apakah di zaman Rasulullah, beliau juga melakukan diet?
Izza mengatakan bahwa setelah mendapat penjelasan dari dr. Ade, bahwa diet adalah pengaturan makan, ia bisa menyimpulkan bahwa Rasulullah saw juga melakukan diet. Karena Rasul menjaga pola makannya sehari-hari. Meskipun bisa dikatakan bahwa Nabi saw tidak menyengaja untuk berdiet dalam pengertian yang dikenal saat ini.
Dalam salah satu kitab Imam Ibn Majah dijelaskan dalam satu bab khusus yang menjelaskan tentang untuk tidak berlebihan dalam makan dan menghindari kekenyangan. Dalam salah satu hadis disebutkan bahwa ketika seseorang hendak makan banyak, maka perlu diingat kapasitas maksimalnya yaitu sepertiga untuk makanan, sepertika untuk air, dan sepertiga untuk udara.
“Ketika melihat hadis ini, maka bisa dikatakan bahwa Nabi saw tidak pernah makan terlalu kenyang dan makan yang berlebihan,” terang Izza.