Pesan Allah dalam Tiga Kisah Anomali Waktu dalam Surat Al-Kahfi

Surat al-Kahfi adalah salah satu surat pilihan yang sunnah dibaca seminggu sekali pada malam dan hari jum’at. Diriwayatkan juga dalam kitab al-Mukhtarah karya Al-Hafiz Ad-Diyaul Maqdisi bahwa membaca surat ini memiliki keutamaan berupa penjagaan dari fitnah Dajjal. Konten dalam surat ini sangat unik, karena tiga kisah yang diuraikan di dalamnya berkaitan dengan anomali waktu, meskipun secara tersirat.

Kisah pertama adalah kisah ashabul kahfi yang sangat familiar. Anomali waktu dalam kisah ini juga sangat tampak, dimana para pemuda saleh yang melarikan diri dari rezim penguasa pada akhirnya tertidur dalam sebuah gua selama 300 tahun masehi (ayat 25) yang hanya terasa bagaikan kurang dari sehari (ayat 19). Kondisi para pemuda ini masih segar bugar tanpa mengalami penuaan sedikitpun.

Kisah kedua yang memiliki anomali waktu juga tidak kalah populer, yaitu kisah tentang pertemuan Musa dengan Khidir as. Dalam beberapa ayat dikisahkan bahwa nabi Khidir diberi kemampuan mengetahui masa depan, sehingga bertindak lebih cepat untuk mengantisipasi bahaya yang akan datang (ayat 71, 74 dan 77). Tindakan dan syarat yang ditetapkan nabi Khidir kepada nabi Musa dimulai dari ayat 70 menjadi inspirasi dalam film-film yang bertemakan ruang-waktu, seperti kemampuan tokoh Doctor Strange dalam jagad marvel yang menjadi kunci kemenangan para pahlawan melawan Thanos.

Kisah ketiga adalah kisah Zulkarnain dengan kemampuannya mengembara kemana saja yang dia inginkan (ayat 84). Seakan-akan ruang antar dimensi dan waktu ditundukkan kepada Zulkarnain. Bahkan, berkat anugerah yang diberikan kepadanya itu, Zulkarnain pada akhirnya mampu mengurung dan memblokade akses Ya’juj dan Ma’juj dalam ruang dan dimensi yang berbeda dari dimensi yang kita tinggali saat ini. Dimana blokade tersebut tidak akan pernah mampu dibobol oleh mereka hingga tiba ketetapan Allah untuk melepaskan kaum perusak tersebut sebagai ujian kepada manusia di akhir zaman.

Ketiga kisah tentang anomali waktu di atas sangat menarik untuk dibahas dari sisi sains. Namun, sebagai umat islam kita juga dituntut untuk mengambil ibrah dari setiap kisah yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Apa yang hendak Allah sampaikan kepada kita? Mengapa pula Allah bersumpah atas nama waktu dalam banyak ayat, seperti malam (واليل), fajar (والفجر), dhuha (والضحى), siang (والنهار) dan sore (والعصر). Mengapa Allah bersumpah atas nama waktu bahwa manusia secara umum berada dalalm kerugian?. Apa kaitannya dengan kisah-kisah dalam surat al-Kahfi di atas?

Kita bisa mengambil ibrah dengan sikap waspada terhadap waktu. Lalu kembali menata hidup kita, menata ibadah kita dan mengatur waktu dengan sebaik mungkin. Kita bukan ashabul kahfi yang berpotensi mendapatkan kesempatan kedua untuk sukses dunia dan akhirat. Tapi kita bisa mengambil ibrah bahwa kesempatan yang diberikan kepada ashabul kahfi adalah karena pilihan mereka tepat. Mereka memilih akhirat daripada dunia, sehingga Allah kasih kesempatan untuk sukses di keduanya.

Kita juga bukan nabi Khidir yang mengetahui masa depan sehingga bisa melakukan tindakan preventif atau antisipasi jauh sebelum keburukan terjadi. Kita hanya bisa berkhusnudzan kepada Allah sembari berdoa agar sekiranya takdir baiklah yang ditetapkan atas kita. Kita juga bukan Zulkarnain yang mampu kemana saja dengan tanpa membuang-buang waktu, sehingga cukuplah informasi dari Al-Qur’an untuk diimani dan berjihad serta berdakwah dimana saja kita berada. Kita bisa fokus berjuang di jalan Allah dengan cara masing-masing. Kalaupun harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, maka harus diniatkan minimal sama seperti niat Zulkarnain, yakni untuk berdakwah dan menguatkan keimanan. Bukan untuk perjalanan yang sia-sia.

Demikian, semoga kisah-kisah dan ibrah diatas menginspirasi kehidupan kita untuk lebih produktif dalam berkarya, berjuang dan beribadah kepada Allah swt. Sehingga waktu yang diberikan kepada kita dapat dimanfaatkan dengan baik, dan tentunya kita tidak ingin termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi karena tidak mampu mengelola waktu dengan baik untuk tujuan yang baik.

Khoirul Muhtadin, M.Ag., AH,  Dosen STIQ Asy-Syifa dan Ustadz di Cariustadz

Tertarik mengundang Khoirul Muhtadin, M.Ag., AH,? Silakan klik disini