Ikut Pengajian dengan Niat Cari Jodoh

Mengikuti pengajian apa pun bentuknya sangat dianjurkan dalam konteks menambah pengetahuan agama. Akan tetapi, tidak semua orang yang mengikuti pengajian memiliki niat untuk benar-benar mencari ilmu. Sebagian niat itu antara lain untuk mencari jodoh. Bagaimana hukum orang yang mengikuti pengajian tetapi memiliki niat untuk mencari jodoh?

M. Quraish Shihab dalam bukunya Hidup Bersama Al-Quran menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia dapat berupaya memilih takdir-takdir yang dicakup oleh sistem yang telah ditetapkan Allah Swt. Menikah adalah anjuran agama dan mengenal calon pasangan sebelum menikah juga merupakan anjuran agama. Nabi saw pernah bersabda kepada orang yang hendak menikah, “Kamu sudah melihat dia?” Sabda ini mengisyaratkan pentingnya mengenal psangan sebelum menikahinya.

Menurut Quraish Shihab bertemu dan mengenal seseorang bisa di berbagai tempat: pasar, kampus, dan lain sebagainya. Salah satu tempat yang baik untuk mencari calon pasangan adalah tempat pengajian. Quraish Shihab mengutip hadis Nabi yang menceritakan bahwa ada orang-orang yang berkumpul di suatu tempat untuk belajar dan berzikir. Kemudian malaikat melapor ke atas dan Allah berfirman: “Ampuni mereka semua.”

Kemudian malaikat mengatakan bahwa ada satu orang yang datang kesana bukan untuk belajar dan berzikir, tetapi untuk mencari jodoh. Bisa jadi orang tersebut hanya datang untuk makan atau menagih utang ke salah satu orang yang sedang berkumpul di tempat tersebut. Allah Swt menjawab, “Beri juga dia, catat juga dia, karena mereka yang bergabung dalam majelis zikir, meskipun tujuan utamanya bukan untuk zikir tetapi mereka adalah orang-orang yang bersahabat dan dekat dengan orang-orang ahli zikir.

Berdasarkan cerita hadis di atas, menurut Quraish Shihab niat mendapatkan jodoh di pengajian adalah boleh. Seperti kata pepatah: sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Inilah pentingnya lingkungan yang baik, orang-orang yang berada di dalamnya juga mendapatkan manfaat dan keberkahan.

M. Quraish Shihab dalam Hidup Bersama Al-Quran 2 (Tangerang Selatan: Lentera Hati, 2022), 189.