Prinsip dan Aturan Perang dalam Islam

Sebagian orang mungkin menduga bahwa ajaran agama Islam berputar seputar masalah ibadah ritual atau ibadah mahdhah atau mungkin muamalah hukum keluarga dan sebagainya. Mungkinkah Islam memiliki panduan misalnya dalam hal peperangan? Karena kita sering melihat dan mendengar bahwa dalam peperangan itu sepertinya tidak ada panduan. Banyak bangsa atau negara yang berperang tanpa mengindahkan etika.

Sekarang mari kita lihat bagaimana Islam di dalam al-Quran mengajarkan etika dalam peperangan ini. Yang pertama dari aspek niat, al-Quran misalnya dalam surah al-Nisa ayat 104 Allah Swt berfirman:

وَلَا تَهِنُوْا فِى ابْتِغَاۤءِ الْقَوْمِ ۗ اِنْ تَكُوْنُوْا تَأْلَمُوْنَ فَاِنَّهُمْ يَأْلَمُوْنَ كَمَا تَأْلَمُوْنَ ۚوَتَرْجُوْنَ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا يَرْجُوْنَ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ࣖ

Artinya:

“Dan janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka ketahuilah mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu rasakan, sedang kamu masih dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”

Dalam ayat itu kita diceritakan, kamu jangan menjadi lemah ketika berhadapan dengan musuh, jika kamu menderita karena peperangan itu, maka mereka juga sama menderita, bedanya kamu berharap atas Rahmat Allah Swt. Jadi nomor satu yang membedakan etika perang dalam Islam adalah pada aspek niatnya, motifnya. Bukan untuk mengejar jabatan, meraih keuntungan dunia, tetapi perang itu semata untuk mengharap ridha Allah Swt.

Di antara bentuk etika yang Allah Swt ajarkan misalnya ada di Surah Al-Baqarah ayat 251 dimana Allah Swt berfirman:

وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْاَرْضُ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ

Artinya:

“Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.”

Sekiranya Allah Swt tidak menjadikan orang-orang yang telah berbuat kezaliman, orang-orang kelompok bangsa yang telah melakukan bentuk kedurhakaan dengan memerangi bangsa lain yang tidak berdosa, kalah Allah tidak menjadikan mereka pada akhirnya dikalahkan maka binasalah bumi.

Artinya apa? Motif utama yang kedua disamping untuk mendapatkan ridha Allah Swt adalah untuk memuliakan manusia. Sebagai bentuk pembelaan terhadap kemuliaan manusia yang merupakan anak-anak Adam yang Allah Swt tegaskan, selalu kami akan muliakan manusia. Maka perang diatur sedemikian rupa dalam Islam untuk memuliakan manusia.

Dalam ayat yang lain Surah al-Baqarah ayat 190, Allah Swt berfirman:

وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ

Artinya: “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Dalam ayat di atas, disebutkan peranglah kalian ketika kalian diperangi tetapi jangan melampaui batas dalam peperangan itu. Apa yang dimaksud dengan sikap melampaui batas dalam peperangan? Yaitu menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan. Ini yang dilarang dalam agama kita.

Maka misalnya dalam Surah al-Hajj ayat 40 Allah Swt menyatakan:

وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَّصَلَوٰتٌ وَّمَسٰجِدُ يُذْكَرُ فِيْهَا اسْمُ اللّٰهِ كَثِيْرًاۗ

Artinya: “Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, sinagoge-sinagoge, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah.”

Tidak boleh dalam peperangan itu menghancurkan tempat-tempat ibadah agama lain, tempat ibadah harus dihormati. Itulah di antara sekian banyak petunjuk dan etika dalam peperangan menurut al-Quran. Itu pun bukan karena ofensif. Sehingga al-Quran dalam Surah al-Hajj ayat 39:

اُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِاَنَّهُمْ ظُلِمُوْاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى نَصْرِهِمْ لَقَدِيْرٌۙ

Artinya: “Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa membela mereka.”

Dalam ayat ini jelas bahwa diizinkan kalian berperang karena adanya kezaliman. Jadi kesimpulannya, peperangan dalam Islam ini adalah motifnya untuk mengharap ridha Allah, dilaksanakan dengan cara yang baik untuk memuliakan kemanusiaan, dan tidak menghalalkan segala cara. Di antaranya menghormati kemanusiaan adalah menghormati perempuan, menghormati anak-anak, dan tidak menghancurkan fasilitas umum yang menjadi hajat hidup banyak orang. Wallahu A’lam.

Dr. Ali Nurdin, M.A, Pimpinan Cariustadz

Tertarik mengundang Dr. Ali Nurdin, M.A? Silakan klik disini

Artikel ini disadur dari video Ruang Tengah Cariustadz. Untuk menonton videonya silakan Klik disini.