Dilansir dari CNCB Indonesia per-19 April 2024, Indonesia mengalami kondisi gawat darurat perihal fenomena Judi Online. Setidaknya terdapat 2,7 juta jiwa dari masyarakat Indonesia yang terjerat dalam judi Online.
Pihak yang menjdi korban masyoritas usia 17-20 tahun. Masih pada sumber yang sama, CNCB Indonesia 21 September 2023, anak dibawah umur telah terpapar judi online. Banyak dampak yang terjadi, Seperti: akitfitas anak menjadi turun, dan tidak jujur. Bahkan yang lebih berbahaya dari sisi psiklogis, anak mudah stress dan cemas.
Peran orang tua menjadi sangat penting dalam hal ini. Pemantauan setiap aktifitas anak tidak bisa lagi dibiarkan begitu saja. Karena orang tua memiliki tugas untuk menjaga anak dan keluarga dengan baik. Dalam surah At-Tahrim:6, Allah memerintah untuk menjaga keluarga dari api neraka.
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (Q.S At-Tahrim:6)
Ayat tersebut mengandung makna peringatan Allah agar selalu menjaga diri sendiri dan juga keluarga dari neraka. Cara menjaganya adalah dengan bertaqwa kepada Allah, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangann-Nya.
Apabila dikontekskan dengan menjaga anak dari bahaya judi online, maka, yang bisa dilakukan adalah selalu mendekatkan anak kepada Allah, mengajarkan, mendidik mereka, mengingatkan apabila melakukan kesalahan, dan selalu mengingatkan untuk senantiasa taat kepada Allah.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah judi online pada anak antara lain:
Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”(QS. As-Shaffat:102)
Hal ini telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim yang selalu melakukan komunikasi dengan Ismail atas apa yang menjadi mimpinya. Nabi Ibrahim melakukan hubungan erat dengan putraya. Dengan adanya komunikasi, maka akan menjadikan anak menjadi sosok yang berani dan percaya diri
Memiliki seorang anak adalah titipan yang perlu dijaga semaksimal mungkin. Sedangkan, di sisi lain, tantangan dunia semakin tidak terbentung, termasuk lahirnya judi online. Islam telah mengajarkan dalam mendidik anak, dimulai dari pengenalan akidah hingga mengawasi anak agar terhindar dari hal-hal negatif. Wallahu’alam.
Lailiyatun Nafisah, M.Ag., Ustadzah di Cariustadz.id
Tertarik mengundang Lailiyatun Nafisah, M.Ag.? Silakan Klik disini