Profil Ustadz
Muhamad Hizbullah adalah ustadz muda kelahiran Lombok pada 20 Juli 1990, ia Lahir dan dibesarkan di tanah Lombok atau yang dikenal pulau seribu masjid, pondok pesantren nya ditempuh di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Pancor Lombok Timur, salah satu ponpes terbesar di Pulau Lombok yang didirikan oleh Maulanasyekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, di sana Muhamad Hizbullah mendalami ilmu-ilmu keislaman dan belajar kitab-kitab kuning. Pendidikan pesantren tersebut telah membentuk dasar spiritual dan intelektualnya.
Setelah menempuh pendidikan pesantren di tanah kelahirannya dan menjadi santri terbaik, Muhamad Hizbullah mendapatkan beasiswa melanjutkan studi ke Ibu Kota Jakarta tepatnya di Universitas Islam Asyafi’iyah, namun tidak berselang lama pada tahun 2010 Muhamad Hizbullah melanjutkan ke Timur Tengah tepatnya di Tripoli Libya di kampus Kuliyyah Dakwah Islamiyah atau International Islamic Call College Libya atas beasiswa penuh dari Pemerintah Libya. Di sana belum sempat selesai karena konflik Timur Tengah, ia akhirnya pulang dan atas inisiasi pemerintah Indonesia ia menyelesaikan studi strata satunya di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas beasiswa pemerintah Indonesia. Setelah itu, pada tahun 2017 ia menyelesaikan program magisternya atas biaya penelitian tesis oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di kampus yang sama di Sekolah Pasca Sarjana (SPS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bidang Kajian Pemikiran Islam kosentrasi Dakwah dan Komunikasi. Adapun saat ini doktoralnya dalam tahap akhir penyelesaian yaitu di kampus Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Di balik pencapaiannya dalam bidang akademik, Hizbullah adalah seorang pendakwah muda yang aktif mengisi kajian-kajian agama di berbagai masjid, perkantoran, dan majelis taklim baik di Jakarta, luar daerah, bahkan hingga ke Luar Negeri. Pada tahun 2023 ia mendapat kehormatan dikirim menjadi Da’I Ambasador Dompet Dhuafa di Negara Philipina tepatnya di Manilla, di sana ia menjadi penceramah dan Khotib Idu Fitri tepatnya di Masjid At-Taqwa KBRI Manila. Tak hanya sekadar mengajar secara langsung, ia juga turut berbagi pengetahuan dan pemikiran melalui media massa. Sebagai narasumber di beberapa stasiun televisi terkemuka seperti SCTV, TVRI Nasional, Jaktv dan ANTV.
Persentuhannya dengan dunia dakwah ia tekuni sejak kecil pada saat meraih juara 1 tingkat kabupaten Lombok Timur, selain itu ia juga pernah meraih juara 2 Pidato Bahasa Arab Tingkat MA/SMA sepulau-Lombok, hingga aktif berdakwah di Tingkat nasional yaitu di mulai Ketika di pilih oleh ANTV sebagai salah satu dari 20 Dai Muda di Indonesia. Selain bidang pidato Hizbullah juga pernah meraih juara Musabaqah Qiraatul Quthub yang diadakan oleh Ma’had Darul Qur’an Wal Hadits NW Pancor.
Selain aktif berdakwah, saat ini hizbullah juga aktif menjadi dosen tetap di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta sejak tahun 2018 hingga sekarang, di mana sebelumnya ia juga pernah menjadi dosen tetap di Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Jakarta hingga kemudian memutuskan untuk fokus di IIQ Jakarta pada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Di IIQ Jakarta Hizbullah menjabat sebagai Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) pada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Di dunia tulis menulis Hizbullah sudah menulis beberapa karya dalam bentuk buku dan artikel yang dimuat di Jurnal, Koran, dan media Online. Misalnya seperti Artikel “Dakwah Harakah; Radikalisme dan Tantangannya di Indonesia” dimuat di Jurnal Al-Misykat, kemudian buku dengan judul “Relasi Kuasa TGB Zainul Majdi”, dan lain-lain yang bisa di akses melalui googlescholar muhamad hizbullah.
