Profil Ustadz
Senata Adi Prasetia, lahir di Surabaya, 8 Oktober 1996. Sejak kecil dibesarkan di lingkungan Nahdlatul Ulama dan pesantren. Tercatat ia pernah nyantri di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Waru Sidoarjo sejak 2007-2017. Ia juga telah menamatkan studi S1 (2015-2019) dan S2 (2020-2022) di UIN Sunan Ampel Surabaya pada program studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Di sela studi S1-nya, ia berhasil menyelesaikan hafalan Al-Quran 30 Juz (2018). Sanad keilmuannya bersambung dengan KH. Dachlan Salim Zarkasyi (Pencetus Metode Qiraati, Semarang) dalam bidang Al-Quran, dan KH. Djamaluddin Achmad (Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Jombang) dalam bidang tasawuf. Dalam bidang filsafat dan pemikiran, ia banyak terinspirasi dari Emha Ainun Nadjib, seorang cendekiawan muslim dan budayawan Indonesia serta berbagai cendekiawan muslim lainnya. Lebih dari itu, ia banyak menulis seputar isu pendidikan Islam, tafsir tarbawi, filsafat dan pemikiran Islam, studi Quran, tasawuf dan sosiologi. Beberapa artikelnya telah dimuat dalam tafsiralquran.id, ibtimes.id, tanwir.id, sanadmedia.com. Selain itu, ia aktif menulis artikel jurnal di antaranya Epistemic Rationality in Islamic Education: The Significance for Religious Moderation in Contemporary Indonesian Islam (UIN Malang, 2021); Performative Analysis of Rajah Syekh Subakir in Tawing Village, Trenggalek Perspective of Living Qur'an (UIN Yogyakarta, 2020), dan sebagainya. Di samping itu, ia tercatat pernah aktif di beberapa organisasi; Unit Pengembangan Tahfidhul Quran (UPTQ) UIN Sunan Ampel, Ikatan Qari’ Qari’ah Mahasiswa (IQMA) UIN Sunan Ampel Surabaya, Center for Research and Islamic Studies (CRIS) Foundation.
